Analisa
Ekonomi Politik Buruh Non Manufaktur
I. Pengantar
Seringkali kita masih menemukan pengertian
yang kabur tentang kelas buruh. Siapa sebenarnya yang termasuk dalam kelas
buruh ? Apakah hanya orang orang yang bekerja di pabrik dan membangun jalan sajakah
? Sementara itu ada suatu realitas tentang kita yang tidak bekerja di pabrik.
Termasuk dalam klas apakah kita ini ? Untuk jelasnya maka perlu kiat
melihat sedikit pengantar tentang
pembagian kelas dalam masyarakat kapitalis .
Perkembangan kapitalisme telah membagi
masyarakat kedalam dua kelas fundamental
yang saling bertentangan dalam hubungan aktivitas ekonomi – politik. Kedua
kelas fundamental dalam masyarakat kapitalis tersebut adalah kalas kapitalis
(pemilik modal) dan kelas pekerja (Buruh). Diluar kedua kelas ini, sebenarnya
terdapat kelas-kelaslain, yang disebut borjuis kecil, yang berperan sebagi
kelas antara yang menopang kehidupan
kapitalsme, namun tentang hal itu tidak
akan kita bahas disini.
Kelas kapitalis terdiri dari segelintir
orang yang memiiki alat produksi (pabrik, perusahaan, modal, dll). Sementara
kelas buruh terdiri dari mayoritas orang yang tidak memiliki alat produksi
sehingga harus mempekerjakan diri pada orang yang memiliki alat produksi
(kapitalis), dan menerima upah dari sikapitalis untuk menyambung hidup. Mejadi
jelas bahwa kita yang tidak bekerja dipabrik, atau dibidang pembangunan jalan,
atau membuat bangunan, juga merupakan kelas buruh.
Lalu apa yang disebut buruh non manufaktur
? Buruh sector non manufaktur adalah buruh yang bekerja tidak pada
industri-industri yang berbasis pabrik. Misalnya ; sector perkebunan, rumah
sakit, transporasi, perhotelan, perdagangan, pertambangan, sekuiriti, dll. Jadi
buruh non manufaktur tida selalu identik dengan buruh yang menghasilkan jasa,
karena beberapa sector yang termasuk kategori non anufaktur juga memproduksi
barang ; seperti pertambangan, perkebunan, pertanian, peternakan, dll.
Barang-barang ini bukan barang yang siap dipakai tapi merupkan bahan dasar atau
bahan baku untuk diproses lebih lanjut di industri manufaktur.
II. Peran Dalam Perekonomian
Data tahun 1999 menunjukan jumlah buruh
yang bekerja padasektor non manufaktur adalah sejumlah 77.300.904 orang, yang
terbagi kedalam sector pertanian, perkebunan, perdagangan, transportasi,
konstruksi, pertambangan, keuangan pelayanan publik, pelayanan personal, listrik, gas, dll. (Lihat
tabel) Dengan jumlah yang sedimikian besar, peranan buruh sector non manufaktur
dalam perekonomian sangatlah menentukan. Dari sisi produktivitas hasil usaha
andil sector pertanian, perkebunan, dan pertambangan, sangatlah besar dalam
memberikan kontribusi devisa negara. Khusus pada kedua sector ini tetap menjaga
tingkat produktivitas mereka disaat krisis, dimana pada saat itu sebagaian
besar idustri kolaps.
Sementara jasa-jasa yang lain disediakan
yang lain disediakan sebagai sarana sarana untuk mempelancar proses
sirkulasi/perputaran barang dan kapital/uang, dengan memberikan pelayanan. Yang
termasuk dalam sector ini adalah buruh
yang bekerja disektor perbankan, transportasi barang dan manusia, perhotelan,
konstruksi, asuransi, pergudnan, dan lain sejenisnya. Khusus tentang perbankan,
ia menjadi salah salah satu sector kuncibagi kelangsungan perputaran modal
tersebut. Perbankan menyediakan dana/modal (dalam bentuk kredit) bagi setiap
sector industri untuk kelangsungan industrinya. Kredit tersebu harus dibayar
oleh setiap perusahaan beserta bunga yang telah besarnya telah ditatapkan. Uang
yang dipinjamkan oleh Bank tersebut merupakan uang tabungan masyarakat. Sering
kali industri-industri tidak sanggup membayar pinjamannya sehingga banknya
menjadi rugi.
No
|
Sektor Utama
Industri
|
1997
|
1998
|
1999
|
1
|
Perkebunan, kehutanan, nelayan, pemburu
|
34.789.927
|
39.414.765
|
38.378.133
|
2
|
Pertambangan
dan penggalian
|
875.280
|
674.597
|
725.739
|
3
|
Industri
manufaktur
|
11.008.951
|
9.933.622
|
11.515.955
|
4
|
Listrik,
Gas dan Air
|
233.237
|
147.849
|
188.321
|
5
|
Konstruksi
|
4.184.970
|
3.521.682
|
3.415.147
|
6
|
Perdagangan,
retail, hotel dan restoran
|
16.953.006
|
16.814.233
|
17.529.099
|
7
|
Transportasi,
pergudangan, dan komunikasi
|
4.125.429
|
4.153.707
|
4.206.067
|
8
|
Keuangan,
asuransi, real estate, dan bisnis service
|
656.724
|
617.722
|
633.744
|
9
|
Komunitas,
social,dan pelayanan personal
|
12.574.844
|
12.394.272
|
12.224.654
|
10
|
Lain-lain
|
3.161
|
-
|
-
|
|
Total Non
Manufaktur
|
74.397.578
|
77.738.827
|
77.300.904
|
|
Total
|
85.406. 529
|
87.627.449
|
88.816.859
|
Dari prose sirkulasi
ekonomi kapitlis, peran buruh non manufaktur dapat kita lihatdalam bagan
sebagai berikut :
|
|
|
Keterangan
bagan :
- Aktivitas
ekonomi kapitalis dimulai dari produksi bahan baku, kemudian menggunakan
peran tarnsportasi untuk distribusi ke industri manufaktur yang akan
menciptakan barang jadi siap pakai. (Pada kasus tertentu, proses sampai
distribusi sampai pada distribusi kepada konsumen tidak harus melalui
industri manufaktur. Contoh ; dari poduksi hasil perkebunan yang dapat
langsung dikonsumsi) ;
- Kemudian
akan ada proses distribusi barang jadi tersebut kepada konsumen yang
menggunakan peran sector transportasi dan perdagangan;
- Dalam
seluruh rangkaian kegiatan tersebut, para pelaku ekonomi membutuhkan jasa
pelayanan publik. Hal ini dibutuhkan baik oleh buruh maupun kapitalis,
namun tetap dengan perbedaan/diskriminasi pealyanan. Pelayanan publik
disini, tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan fisik, tapi juga kebutuhan
psikis;
- Seluruh
perusahaan pada masing-masing aktivitas ekonomi menggunakan lembaga
keuangan (bank, dsb) sebagai dana operasional/modalnya;
- Dana-dana
yang diberikan kepada perusahaan tersebut (kredit), berasal dari uang
masyarakat yang ditarik kedalam bentuk tabungan, deposito, serta pinjaman
dari bank sentral atau bank asing;
- Siklus
ini menunjukan bahwa antara setiap sector kegiatan ekonomi, saling terkait
satu dengan yang lain;
0 komentar:
Posting Komentar