Hakikat Pendidikan
for
everyone
Bertanya
mengenai hakekat pendidikan adalah bertanya mengenai pendidikan itu ? Usaha
utnuk memberikan jawaban terhadap apakah pendidikan itu telah memenuhi khazanah
ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan / pedagogic.
Dari
beberapa definisi yang muncul mengenai apakah hakekat pendidikan itu dapat
dikategorikan dalam dua pendekatan yaiti pendekatan epistemologis dan
pendekatan ontology atau metafisik.
Pendekatan
Epistemologis diturunkan dari Pendapat seorang Filsuf bernama René Descartes
(1596-1650) yang dipandang sebagai pelopor filosofi modern. Salah satu
pernyataannya yang terkenal adalah :’Cogito ergo sum”. Dalam satu bagian dari bukunya Meditationes
de Prima Philosophia (1641) , Descrates menyatakan :
Throughout
my writings I have made it clear that my method imitates that of the architect.
When an architect wants to build a house which is stable on ground where there
is a sandy topsoil over underlying rock, or clay, or some other firm base, he
begins by digging out a set of trenches from which he removes the sand, and
anything resting on or mixed in with the sand, so that he can lay his
foundations on firm soil. In the same way, I began by taking everything that
was doubtful and throwing it out, like sand … (Replies 7, AT 7:537). Diambil dari
http://plato.stanford.edu/entries/descartes-epistemology/
Dari
uraian tersebut dapat dilihat dasar pemikiran Descrates untk menghilangkan
keraguan untuk mendapatkan kebenaran. Didalam pendekatan epistemologis yang
menjadi masalah ialah akar/kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan
tersebut berusaha mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai objek
yang akan merupakan dasar analisis yang akan membangun ilmu pengetahuan yang
disebut ilmu pendidikan. Didalam usaha tersebut dikaji mengenai peranan
pendidikan dan kemungkinan-kemungkinan pendidikan.
Dari sudut pandang ini :
1. Pendidikan dilihat sebagai suatu proses
yang inheren dalam konsep manusia artinya manusia hanya dapat dimanusiakan
melalui proses pendidikan.
2. Proses pendidikan berkenaan objek dari proses tersebut ialah
peserta-didik. Tingkah laku proses pendewasaan peserta-didik merupakan objek
dari ilmu pendidikan.
3. Selanjutnya ada pula yang melihat hakekat
pendidikan di dalam adanya pola struktur hubungan antara subyek dan obyek yaitu
antara pendidik dan peserta didik.
Kelemahan
pendekatan epistemologis mengenai hakekat pendidikan terletak pada lahirnya
atau perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Pendekatan
Ontologi/metafisik menekankan pada hakekat keberadaan pendidikan itu sendiri.
Keberadaan pendidikan tidak terlepas dari keberadaan manusia. Dalam pendekatan
ini keberadaan peserta didik dan pendidik terlepas dari makna keberadaan
manusia itu sendiri. Pendekatan ini didasari pada tulisan seorang filsuf ahli
Metafisik Aristoteles dalam bukunya Metaphysics.
"Since
we are seeking this knowledge, we must inquire of what kind are the causes and
the principles, the knowledge of which is Wisdom. If one were to take the
notions we have about the wise man, this might perhaps make the answer more
evident. We suppose first, then, that the wise man knows all things, as far as
possible, although he has not knowledge of each of them in detail; secondly,
that he who can learn things that are difficult, and not easy for man to know,
is wise (sense-perception is common to all, and therefore easy and no mark of
Wisdom); again, that he who is more exact and more capable of teaching the
causes is wiser, in every branch of knowledge; and that of the sciences, also,
that which is desirable on its own account and for the sake of knowing it is
more of the nature of Wisdom than that which is desirable on account of its
results, and the superior
science
is more of the nature of Wisdom than the ancillary; for the wise man must not
be ordered but must order, and he must not obey another, but the less wise must
obey him. ( dari http://classics.mit.edu//Aristotle/metaphysics.html )
Kedua
jenis pendekatan mengenai hakekat pendidikan
baik pendekatan ontologis maupun pendekatan metafisik keduanya mempunyai
kebenaran masing-masing. Ilmu pendidikan sebagai ilmu tentunya mempunyai objek,
metodologi serta analisis proses pendidikan itu. Namun demikian objek ilmu
pendidikan atau subjek ilmu pendidikan adalah anak manusia sehingga tidak terlepas dari pertanyaan
mengenai hakikat manusia.
Pendekatan-pendekatan
mengenai hakekat pendidikan telah
melahirkan berbagai jenis teori mengenai apakah sebenarnya pendidikan itu.
Untuk menelusuri berbagai teori tersebut perlu kita sepakati, seperti yang
telah diuraikan tadibahwa pendidikan itu bukan hanya suatu kata benda (noun)
tetapi juga merupakan suatu proses atau kata kerja (verb). Pengertian bahwa
pendidikan merupakan suatu sekaligus hasil (noun) dan suatu proses (verb)
adalah penting sekali untuk mengerti hakekat pendidikan tersebut.
Berbagai
pendekatan mengenai hakikat pendidikan digolongkan atas dua kelompok besar
yaitu :
1. Pendekatan reduksionisme
2. Pendekatan holistic integrative
Pengelompokan
ini tidak bersifat hitam-putih tetapi sekedar menekankan garis besar dari
teri-teori tersebut dan saling berdekatan, mengisi dan melengkapi. Oleh sebab
itu, berbagai teori tersebut mempunyai kesamaan di dalam memberikan jawaban
terhadap hakikat pendidikan ialah bahwa pendidikan tidak dapat dikucilkan dari
proses pemanusiaan. Tidak ada suatu masyarakatpun yang dapat eksis tanpa
pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar